Indikator Literasi Sains Menurut PISA

Indikator Literasi Sains
Indikator Literasi Sains

Haidunia.com – Indikator literasi sains sampai hari ini masih dijadikan sebagai patokan untuk mengidentifikasi kualitas pendidikan dan sumber daya manusia suatu negara. Dan sayangnya jika diukur dengan indikator literasi sains ini, posisi Indonesia masih berada di bawah peringkat negara-negara lain.

Indikator literasi sains sengaja kami bahas di laman haidunia.com ini tiada lain sebagai pengingat bagi kita semua, utamanya bagi para insan pendidikan agar lebih memperhatikan lagi pencapaian kemampuan literasi sains para peserta didiknya.

Read More

Selain membahas indikator literasi sains menurut PISA, kita juga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengannya. Pada kesempatan sebelumnya kami juga telah membahas mengenai pengertian literasi sains.  Untuk hal ini Anda silahkan merujuk ke pembahasan kami yang berjudul: Apa itu Literasi Sains?

Indikator Literasi Sains

Indikator literasi sains yang digunakan oleh  Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan skor literasi sains peserta didik Indonesia berturut-turut adalah 393, 395, 395 untuk tahun 2000, 2003, dan 2006 (Bybeeet al., 2009: 5).

Adapun hasil survey PISA 2009 menunjukkan skor literasi sains Indonesia mencapai 383 dan masuk urutan 57 dari 65 negara (Walker,2011: 105). Kemudian hasil survey PISA tahun 2012 menunjukkan skor literasi sains Indonesia yaitu 382 dan masuk urutan 63 dari 64 negara (OECD, 2013: 67).

Sejalan dengan hasil PISA, berdasarkan survey yang diselenggarakan oleh Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) yang dilakukan setiap empat tahun sekali pada tahun 2007 Indonesia berada di peringkat ke 35 dari 49 negara dan tahun 2011 Indonesia berada di peringkat 40 dari 42 negara (NCES, 2012: 3).

Baca Juga:  Tes Wawasan Kebangsaan (50 Contoh Soal TWK Dan Jawabannya Pdf)

Hasil ini menunjukkan bahwa skor rata-rata literasi sains Indonesia berada di bawah rata-rata skor Internasional dan harus segera untuk diatasi. Perbaikan kualitas pendidikan akan berpengaruh pada tingkat ekonomi negara-negara anggota.

Seperti yang kita ketahui negara-negara yang memiliki prestasi yang baik pada evaluasi PISA rata- rata memiliki perekonomian dan teknologi yang maju. Oleh karenanya penting bagi para guru untuk mengetahui urgensi dari literasi sains, sehingga guru memiliki pandangan mengenai bagaimana meningkatkan kemapuan literasi sains para peserta didik.

Pengertian Literasi Sains

Pengertian literasi sains kita ulas lagi di laman ini sekadar sebagai pengayaan pengetahuan bagi kita semua, utamanya bagi para pendidik. Setelahnya akan kami uraikan mengenai indikator literasi sains menurut PISA.

Berikut ini kami sampaikan beberapa pengertian dari literasi sains.

pengertian literasi sains
Pengertian Literasi Sains

Pengertian literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan, menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti untuk memahami dan membantu membuat keputusan berkenaan tentang alam serta perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia.

Menurut NCES (2012: 1) pengertian literasi sains adalah pengetahuan dan pemahaman konsep serta proses ilmiah yang diperlukan untuk membuat keputusan personal, berkontribusi dalam kegiatan kebudayaan dan kemasyarakatan, serta produktivitas ekonomi.

Sedangkan menurut Gormally et al. (2012: 364) pengertian literasi sains diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan fakta-fakta sains dari bermacam- macam informasi, mengenal dan menganalisis penggunaan metode penyelidikan saintifik serta kemampuan untuk mengorganisasi, menganalisis, menginterpretasikan data kuantitatif dan informasi sains.

Berdasarkan beberapa pendefinisian literasi sains, maka literasi sains dipandang multidimensional yang tidak hanya pemahaman terhadap pengetahuan sains (OECD, 2009: 12).

Tujuan pelaksanaan evaluasi pendidikan oleh OECD melalu PISA dan NCES melalui TIMSS adalah memperbaiki kualitas pendidikan. Perbaikan kualitas pendidikan akan berpengaruh pada tingkat ekonomi negara-negara anggota. Seperti yang kita ketahui negara-negara yang memiliki prestasi yang baik pada evaluasi PISA rata- rata memiliki perekonomian dan teknologi yang maju.

Kompetensi Ilmiah yang Diukur

Indikator literasi sains digunakan oleh PUSA untuk mengukur 3 (tiga) kompetensi ilmiah.  Ketiga kompetensi tersebut, yaitu:

Pertama, mengidentifikasi isu-isu (masalah) ilmiah yaitu mengenali masalah yang mungkin untuk penyelidikan ilmiah, mengidentifikasi kata kunci untuk mencari informasi ilmiah, mengenali fitur kunci dari penyelidikan ilmiah.

Kedua, menjelaskan fenomena ilmiah yaitu menerapkan ilmu pengetahuan dalam situasi tertentu, menggambarkan atau menafsirkan fenomena ilmiah dan memprediksi perubahan, mengidentifikasi deskripsi yang tepat, memberikan penjelasan, dan prediksi.

Ketiga, menggunakan bukti ilmiah yaitu menafsirkan bukti ilmiah dan membuat kesimpulan  dan mengkomunikasikan,  mengidentifikasi asumsi, bukti, dan alasan di balik kesimpulan, berkaca pada implikasi sosial dari ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi (Bybee, 2009: 5).

Indikator Literasi Sains Menurut PISA

Indikator literasi sains yang digunakan untuk mengukur 3 kompetensi di atas terdiri dari tujuh indikator. Ketujuh indikator tersebut merujuk dari indikator kemampuan literasi sains dari Gormally et al. (2012). Ketujuh pengukuran indikator literasi sains tersebut yaitu:

(1) mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid

(2) melakukan penelusuran literatur yang efektif

(3) memahami elemen- elemen desain penelitian dan bagaimana dampaknya terhadap temuan/ kesimpulan

(4) membuat grafik secara tepat dari data;

(5) memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif, termasuk statistik dasar;

(6) memahami dan menginterpretasikan statistik dasar;

(7) melakukan inferensi, prediksi, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif.

Ketiga kompetensi literasi sains yang ditetapkan oleh PISA dapat diukur menggunakan tujuh indikator tersebut. Kompetensi nomor 1 diukur menggunakan indikator nomor 1. Kompetensi nomor 2 dapat diukur menggunakan indikator nomor 2 sampai 6. Kompetensi nomor 3 dapat diukur menggunakan indikator nomor 7.

Secara ringkas terlihat pada tabel berikut ini.

Kompetensi yang Diukur Indikator Literasi Sains yang Digunakan
Mengidentifikasi isu-isu (masalah) ilmiah 1. Mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid (misalnya pendapat/teori untuk mendukung hipotesis)
Menjelaskan fenomena ilmiah 2. Melakukan penelusuran literatur yang efektif (misalnya mengevaluasi validitas sumber dan membedakan diantara tipe sumber-sumber tersebut)

3. Memahami elemen-elemen dalam desain penelitian

4. Membuat grafik secara tepat dari data

5. Memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif, termasuk statistik dasar (misalnya menghitung rata-rata, probabilitas, persentase, frekuensi)

6. Memahami dan menginterpretasikan statistik dasar (menginterpretasi kesalahan, memahami kebutuhan untuk analisis statistik)

Menggunakan bukti ilmiah 7. Melakukan inferensi, prediksi, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif

Sumber Rujukan:

  • Gormally, C., Peggy B., & Mary L., 2012.Developing a Test of Scientific Literacy Skills (TOLS): Measuring
  • Information and Arguments. CBE-Life Sciences Education, 11 (2012), 364-377.
  • National Center for Education Statistics (NCES). 2012. Highlights From TIMSS 2007: Mathematics and Science Achievement of U.S. Fourthand Eighth- Grade Students in an International Context. Washington, DC : U.S. Department of Education.
  • OECD. 2013. Survey International Program for International Student Assessment (PISA). (Online) (http: // www.oecd.org/pisa), diakses 01 Juni 2015

Indikator literasi sains yang kami bagikan di atas semoga menambah referensi bagi Anda semua. Untuk lebih lengkapnya silahkan Anda merujuk kepada sumber referensi yang sduah kami cantumkan di atas. Termakasih, salam!

About Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *