Pengertian Konjungsi Matematika, Jenis-Jenis dan Contohnya

Pengertian konjungsi matematika, jenis-jenis konjungsi dan contohnya
Pengertian Konjungsi Matematika, Jenis-jenis Konjungsi dan Contohnya

Haidunia.com – Apakah kalian sedang mencari materi pengertian konjungsi matematika? Jika iya, maka tepat sekali kalian mengunjungi laman haidunia.com ini. Laman ini sebentar lagi akan menguraikan pengertian dan jenis-jenis konjungsi. Simak dengan baik, ya!

Karena Kakak sebentar lagi akan  membahasnya secara detail mulai dari pengertian konjungsi matematika, sampai dengan jenis-jenis konjungsi dan contohnya.

Oh iya, sebelum melangkah lebih jauh ke pengertian konjungsi matematika , jenis-jenis konjungsi dan contohnya, kita kenalan dulu ya! Nama Kakak Dede Istiani. Kalian bisa panggil saya Kak Dede.

Pengertian Konjungsi Matematika

Pengertian konjungsi matematika sebenarnya mudah untuk kita pahami, karena memang definisnya cukup sederhana. Secara sederhana, konjungsi atau kata sambung didefinisikan sebagai kata yang menghubungkan kata-kata, ungkapan, atau kalimat tanpa memiliki tujuan lain.

Konjungsi memiliki beberapa ciri, yaitu tidak bisa dihubungkan dengan objek, tidak berfungsi untuk menerangkan kata, hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat, dan tidak dapat ditempatkan di akhir kalimat.

Cukup sederhana kan, pengertian konjungsi ? Nah, berikutnya kita akan membahas mengenai jenis-jenis konjungsi.

Jenis-jenis Konjungsi

Jika kita membincangkan mengenai jenis-jenis konjungsi matematika, kita dapat membaginya menjadi 2 jenis, yaitu: (1) konjungsi koordinatif, dan; (2) konjungsi subordinatif.

Perbedaan antara konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif terletak pada struktur kalimat. Konjungsi koordinatif menghubungkan kalimat setara yang tetap dapat berdiri sendiri jika kata sambung dihilangkan.

Sementara konjungsi subordinatif menghubungkan kalimat tidak setara yang tidak dapat berdiri sendiri. Mari simak penjelasan dan contoh penggunaan konjungsi berikut ini.

Baca Juga:  Pentingnya Bahasa Arab Bagi Anak Kita

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif menghubungkan dua atau lebih unsur yang memiliki tingkat kepentingan atau status sintaksis yang sama.

Contoh Konjungsi Koordinatif dan Maknanya

  • dan: menunjukkan penambahan
  • atau: menunjukkan pilihan
  • serta: menunjukkan pendampingan
  • dan/atau: menunjukkan jumlah atau pilihan

Contoh Penggunaan Konjungsi Koordinatif dalam Kalimat

Kamu mau ikut ke pasar atau tunggu di rumah saja?

Itu bukan pesawat terbang, melainkan helikopter.

Dewi dan Novi sedang mengerjakan tugas sekolah.

Apakah kamu mau membeli buku, penggaris, dan/atau tempat pensil?

Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang setara dalam status sintaksis, biasanya terdiri dari dua bagian yang terpisah.

Contoh Konjungsi Korelatif dan Kalimatnya

tidak hanya – tetapi juga: Seluruh karyawan tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh terhadap setiap aturan perusahaan.

entah – entah: Entah menang entah kalah, saya tetap akan berusaha sampai pertandingan selesai.

jangankan – pun: Jangankan berdiri, duduk pun ia tak sanggup.

Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak setara, di mana satu klausa bergantung pada klausa lainnya.

Konjungsi Subordinatif Waktu atau Temporal

Menghubungkan unsur yang berkaitan dengan waktu, seperti:

Awal peristiwa: sejak, sedari, semenjak

Peristiwa ditandai peristiwa lain: begitu, demi, ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, tatkala, sewaktu

Peristiwa didahului peristiwa lain: setelah, sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai

Lamanya peristiwa ditandai peristiwa lain: hingga, sampai

Konjungsi Subordinatif Syarat

Menghubungkan unsur yang menyatakan persyaratan, seperti: apabila, asalkan, jika, jikalau, kalau, manakala.

Konjungsi Subordinatif Pengandaian

Menunjukkan pengandaian dalam kalimat, seperti: andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya, andai kata.

Konjungsi Subordinatif Tujuan

Baca Juga:  Contoh Soal P3K Kesehatan 2022 (Tes PPPK Bidan dan Perawat)

Menunjukkan tujuan, seperti: untuk, supaya, agar, biar.

Konjungsi Subordinatif Konsesif

Menunjukkan keadaan yang berlawanan dari yang dijelaskan sebelumnya, seperti: biarpun, kendatipun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun.

Konjungsi Subordinatif Pembandingan

Menunjukkan kesamaan atau perbandingan, seperti: alih-alih, daripada, ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti.

Konjungsi Subordinatif Sebab

Menunjukkan hubungan sebab, seperti: sebab, karena, oleh sebab, oleh karena.

Konjungsi Subordinatif Hasil

Menunjukkan bahwa satu unsur adalah hasil dari unsur sebelumnya, seperti: sehingga, sampai(-sampai), maka(nya).

Konjungsi Subordinatif Alat

Menunjukkan bahwa satu unsur merupakan alat dari aktivitas sebelumnya, seperti: dengan (menggunakan), tanpa (menggunakan).

Konjungsi Subordinatif Cara

Menunjukkan cara dari suatu kegiatan, seperti: dengan, tanpa.

Konjungsi Subordinatif Komplementasi

Menunjukkan bahwa satu unsur melengkapi unsur sebelumnya, seperti: bahwa.

Konjungsi Subordinatif Atributif

Menghubungkan klausa utama dengan klausa penjelas, seperti: yang.

Konjungsi Subordinatif Perbandingan

Menunjukkan hubungan kesamaan atau perbedaan antara dua klausa, seperti: …sama…dengan; …lebih…dari….

Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi koordinatif, korelatif, dan subordinatif yang sebelumnya dibahas termasuk dalam konjungsi intrakalimat. Untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya, digunakan konjungsi antarkalimat.

Konjungsi antarkalimat selalu berada di awal kalimat baru, ditandai dengan huruf kapital dan diikuti oleh koma.

Contoh Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya:

  • Biarpun demikian,
  • Biarpun begitu,
  • Sekalipun demikian,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya:

  • Setelah itu,
  • Selanjutnya,
  • Berikutnya,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya:

  • Tambahan pula,
  • Lagi pula,
  • Selain itu,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya:

  • Sebaliknya,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan sebenarnya:

  • Sesungguhnya,
  • Bahwasanya,
Baca Juga:  Tips Memilih Sekolah yang Baik untuk Masa Depan Anak Anda!

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan penguatan terhadap keadaan yang dinyatakan sebelumnya:

  • Malah,
  • Bahkan,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pengecualian atau inklusi:

  • Akan tetapi,
  • Namun,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan:

  • Kecuali itu,
  • Di samping itu,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi:

  • Dengan demikian,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat:

  • Oleh karena itu,
  • Oleh sebab itu,

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya:

  • Sebelum itu,

Contoh Penggunaan Konjungsi Antarkalimat dalam kalimat:

Kami kurang setuju dengan keputusan yang sudah diambil di rapat. Meskipun demikian, hasil musyawarah yang paling mendominasi tetap kami hargai.

Sayur yang sudah mulai layu bisa ditambahkan dengan garam. Sesudah itu, baru dimasukkan air sedikit demi sedikit.

Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Surabaya. Selanjutnya, akan dilanjutkan langsung ke Pulau Dewata.

Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi antarparagraf bisa dibedakan berdasarkan fungsinya. Kata hubung antarparagraf yang termasuk kelompok ini antara lain:

Menyatakan tambahan pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya:

  • di samping itu;
  • demikian juga;
  • tambahan lagi

Menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya:

  • bagaimanapun juga;
  • sebaliknya;
  • namun

Menyatakan perbandingan:

  • sebagaimana;
  • sama halnya

Contoh Penggunaan Konjungsi Antarparagraf:

Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Riri yang bisa diselamatkan. Beruntung Riri dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.

Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong. Akan tetapi, posisi ayah dan ibu Riri yang terjepit susah untuk dievakuasi.

Demikian penjelasan dari Kak Dede, semoga pengertian konjungsi, jenis-jenis konjungsi dan contohnya yang Kakak sampaikan menambah pengayaaan pengetahuan kalian. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa lagi.

About Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *